Minggu, 08 Januari 2017
Resolusi CCTV
sistem ditentukan berdasarkan jumlah minimal scaning line pada
TV/monitor. Sebenarnya ini adalah informasi dasar yang harus
diperhatikan karena resolusi kamera yang tinggi tentu akan menampilkan
kualitas gambar dan kerapatan gambar yang lebih baik.
Resolusi kamera
CCTV dinyatakan dalam ukuran 'TVL' yang kepanjangan dari Television
Lines/TV Lines. Istilah 'TVL' telah digunakan sejak penemuan televisi
analog. Tujuannya adalah menyediakan ukuran suatu kinerja resolusi dari
sistem TV untuk dapat dinilai.
'TVL' merupakan
ukuran horisontal untuk mengukur seberapa bagus gambar tersebut
ditampilkan pada layar. Garis vertikal TV memiliki scaning maksimum 350
line serta tidak variabel pada sisyem 525-line (NTSC system). Namun
garis horizontal TV, yang digunakan sebagai parameter kualitas gambar,
bervariasi tergantung pada kualitas kamera, lensa transmisi, dan monitor
yang di gunakan. Jumlah garis horisontal ini dihasilkan dari detail
halus sejumlah garis vertikal hitam dan putih yang sama dan ditampilkan
pada seluruh layar tampilan. Semakin tinggi resolusi kamera maka harga
unit kamera semakin mahal.
Umumnya resolusi kamera CCTV sebagai berikut :
dibawah 350 atau 320 - 350TVL = kamera dengan resolusi rendah
350 - 420 atau 350 - 450TVL = kamera dengan resolusi menengah
450 - 520 atau 450 - 540TVL = kamera dengan resolusi tinggi
Bahkan saat ini
telah ada kamera CCTV yang menggunakan 600TVL - 700TVL. Bisa dibayangkan
kerapatan gambar yang ditampilkan pada monitor tentu lebih baik dan
area gambar yang dilihat sedikit lebih luas.
Cara Reset DVR Samsung
DVR CCTV buatan Korea ini merupakan DVR CCTV yang
berbadan besar, banyak fitur serta mempunyai ketahanan yang bagus. DVR
Samsung banyak dipakai di perusahaan – perusahaan besar juga bank – bank
besar menggunakan DVR Samsung, karena kelebihanya juga harga yang tidak seperti DVR CCTV pada umumnya.
Pada DVR CCTV Samsung adakalanya kita lupa dengan password, berikut akan dijelaskan CCTV Garuda langkah – langkah dalam reset password DVR Samsung.
Langkah – Langkah Reset DVR CCTV Samsung :
- 1. Cara Reset DVR Samsung #1
a. Reset untuk kembali ke pengaturan awal tekan bersamaan tombol [Mode] dan [PTZ] selama 5 detik
b. Masukan password 4321
c. DVR CCTV Samsung sudah tereset
- 2. Cara Reset DVR Samsung #2
a. Reset untuk kembali ke pengaturan awal tekan bersamaan tombol [Mode] dan [CH2] selama 5 detik
b. Masukan password 4321
c. DVR CCTV Samsung sudah tereset
- 3. Cara Reset DVR Samsung #3
Cara ini hanya berlaku untuk DVR berbasis Android,
a. Matikan DVR ( Tunggu sampai 2 Menit )
b. Tekan dan Tahan tombol [Power] [Home] [Volume Up]
c. Setelah DVR menyala, lepaskan tombol Power
d. Gunakan tombol [Volume up] untuk memilih “wipe/Factory Reset”
e. Aktifkan menggunakan tombol [Home]
f. Masukan password 4321
g. DVR CCTV Samsung sudah tereset
- 4. Cara Reset DVR Samsung #4
Untuk Tipe DVR CCTV Samsung tipe SDR bisa menggunakan cara berikut
a. Tekan tombol untuk masuk system DVR Mode
b. Tekan secara berurutan
i. Freeze
ii. View
iii. Return
Orang paling berpengaruh dalam perkembangan teknologi di dunia!
Berawal dari sebuah obrolan kecil
tentang bagaimana kemajuan teknologi berproses kali ini kami akan
mengajak Anda berkelana dalam sejarah membahas berbagai macam teknologi
dapat berkembang dari jaman ke jaman dan siapa saja tokoh dibaliknya.
- Penemu Komputer (Charless Babbage)
Yang sangat menonjol pada kemajuan
teknologi saat ini adalah piranti computer, memang bukan menjadi
penemuan pertama dalam dunia teknologi namun akan eksistensinya yang
sampai sekarang semakin “bening” saja kami CCTV Semarang posisikan
penemuan Komputer diurutan pertama. Komputer pertama diciptakan oleh
matematikawan bernama Charless Babbage asal Inggris. Mesin computer yang
ia buat memang tidak selesai dan kini terpajang antic di Museum Sains
London. Namun berkat rancangannyalah para ilmuwan dapat mengembangkan
computer hingga terciptalah computer generasi pertama yang ukurannya
hampir sama dengan ukuran rumah hingga generasi kelima yang sekarang
sedang kita operasionalkan untuk melakukan berbagai macam tugas, bahkan
untuk ukuran computer generasi kelima ini sangat mengesankan, berfitur
lengkap dan efisien karena mudah dibawa kemana-mana.
- Penemu Microsoft (Bill Gates)
Setelah menjelajah dalam perkembangan
computer kali ini kita akan menjumpai penemu Microsoft, Bill Gates.
Secara murni Bill Gates bukanlah orang pertama yang menemukan program
ini, namun dialah bapak yang mengembangkan Microsoft hingga mencapai
kejayaan seperti sekarang ini. Dalam debut pertamanya Gates menggarap
sebuah piranti terminal Teletype Model 33 ASR. Kemudian ia kembali
berselancar dalam dunia penciptaan program yang menjadi kecintaanya
dengan bergabung dengan beberapa perusahaan, dan kemudian menghentikan
langkahnya untuk bersatu bersama karibnya Paul Allen untuk memulai
kiprah baru yaitu mendirikan perusahaan software miliknya sendiri, dan
lahirlah Microsoft.
- Penemu Alat Komunikasi (Antonio Meucci)
Setelah memposisikan penemu computer dan
pengembang programnya di urutan pertama dan kedua kali ini Penemu Alat
Komunkasi kami posisikan di urutan ketiga. Mengapa demikian? Dengan
terciptanya alat komunikasi, jarak diantara dunia menjadi transparan dan
seolah tanpa batas yang menghalangi. Alat Komunkasi pertama diciptakan
oleh Antonio Meucci kemudian dengan proses dunia kepemerintahan alat
komunkasi dikembangkan dan dipatenkan dengan pengakuan diciptakan oleh
Alexander Graham Bell.
- Pengembang Alat Komunikasi (Martin Cooper)
Setelah beberapa dekade muncullah nama
Martin Cooper, seoarang karyawan Motorola yang berhasil menciptakan
Telepon Genggam. Semenjak itu terlahir vendor-vendor telepon genggam
dari berbagai Negara berlomba menunjukkan karya-karya mereka, Secara
bertahap telepon genggam berevolusi dari generasi 0 hingga generasi 4
yang saat ini tengah eksis digenggaman tangan kita dengan menyandang
julukan “ponsel pintar”.
- Penemu CCTV (Walter Bruch)
Pada kemunculan pertamanya CCTV ini
memang bukan ditujukan untuk menjadi salah satu alat system keamanan
yang paling diminati karena manfaatnya seperti sekarang ini. Muncul pada
tahun 1942 dalam acara peluncuran roket pertama kali di Ameraka
Serikat. Kemudian pada tahun 1960 kembali eksis dikota New York namun
tidak lagi untuk mengawasi peluncuran roket, disinilah karir CCTV
dimulai sebagai kamera pengawas (system keamanan). Sejak saat CCTV mulai
dikenal diseluruh dunia dan dimanfaatkan sebagai alat system keamanan,
bukti tindak kejahatan dan berbagai manfaat lainnya.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, Semoga Bermanfaat!!
CCTV Ground Loop
Ground Loop atau proses grounding
(penjalaran energy listrik ke tanah), merupakan cara satu-satunya
menyelamatkan instalasi CCTV dari ancaman sambaran petir. Factor alam
ini memang tidak bisa dihindari, namun setidaknya kita bisa melakuakan
pencegahan agar tidak merusak instalasi CCTV, karena jika tersambar
petir tak hanya satu titik perangkat yang terganggu melinkan seluruh
instalasi yang tersambung. Kami akan mengilustrasikan bagaimana
terjadinya.
Katakanlah V1 adalah camera CCTV yang
mengalirkan sinyal menuju Monitor (V2). Keduanya memakai jalur ground
yang sama dalam satu kabel coaxial. Idealnya kabel penghantar ground
tidak memiliki resistansi, jadi dalam hal ini RG = 0 ohm. Karena RG=0,
maka tegangan ground VG akan 0 volt juga, sehingga rangkaian terhubung
sempurna pada satu potensial ground yang sama. Dalam keadaan ini output
Vout sama dengan Monitor (V2), jadi tidak ada masalah.
Akan tetapi pada instalasi kabel yang
panjang, bisa saja terjadi penghantar ground coaxial memiliki resistansi
yang tidak nol (katakanlah sebesar RG), misalnya akibat dari sambungan
konektor yang tidak sempurna. Jika demikian, maka arus I1 yang mengalir
dari output camera (V1) akan menghasilkan tegangan drop VG, yaitu
sebesar I1 x RG. Akibat adanya resistansi RG, maka tegangan di output
akan berkurang sebesar V2 - VG.
Dampaknya adalah output menjadi lemah
dan rentan terhadap interferensi. Pada camera, gangguan ini bisa berupa
bayangan atau noise pada gambar. Lebih jauh, karena potensial ground
antara camera dan monitor tidak 0 (nol) secara sempurna, maka bahaya
sengatan listrik dapat terjadi sekalipun monitor sudah dimatikan.
Problem ini bisa dihilangkan dengan memasang ground loop isolator pada
kabel coaxial.
Ground Loop Isolator
Pernahkah anda mengalami masalah gambar
bergaris tipis atau pudar? Sekalipun sudah menggunakan video ampifier,
namun masalah ini tidak kunjung hilang? Boleh jadi anda mengalami
masalah interferensi yang disebabkan oleh pengaruh ground loop. Ground
loop adalah masalah klasik yang kerap menghantui pada instalasi kabel
coaxial jarak jauh. Kurang sempurnanya sambungan kabel bisa menjadi
penyebab utama masalah ini. Akibatnya sinyal video cenderung lemah dan
mudah terganggu oleh interferensi. Memakai video amplifier bukan
satu-satunya solusi "cerdas" dalam hal ini, karena perlu diketahui
amplifier menguatkan sinyal dan noise sekaligus "tanpa pandang bulu".
Artinya, jika sinyal video sudah "kotor" dari awalnya, maka hasil
penguatannyapun akan "lebih kotor" lagi. Kotor yang kami maksud di sini
adalah noise dan interferensi. Ya, ternyata video amplifier menguatkan
noise juga!
Ketimbang melakukan "boost" terhadap
sinyal yang sudah kotor, ada satu upaya yang tampaknya lebih cerdas,
yaitu menghilangkan noise itu sendiri. Cobalah gunakan Ground Loop
Isolator pada kabel coaxial. Untuk itu kita bisa melakukannya dalam tiga
alternatif.
- Cobalah pasang ground loop isolator pada input DVR atau monitor, karena ini adalah cara yang paling mudah. Lihatlah hasilnya, jika interferensi hilang, maka coba pula di channel-channel lainnya.
- Jika dengan cara pertama interferensi belum hilang, cobalah pasang pada output camera. Ini adalah cara yang agak sulit, karena kita mesti naik lagi ke camera. Lihatlah hasilnya.
- Jika cara keduapun belum berhasil, cobalah menggabungkan cara pertama dan cara kedua, yaitu memasangnya pada output camera dan input DVR sekaligus.
Semoga bermanfaat!!
CCTV Cloud
Jika membaca judul dari artikel ini,
sudahkah Anda mengenal apa itu CCTV Cloud? Banyak dari penyedia jasa
pemasangan CCTV yang mengetahui dan menguasai mengenai CCTV Cloud tapi
tak banyak yang mengungkapkan apa itu CCTV Cloud pada publik.
Berawal
dari sebuah pertanyaan ringan oleh salah satu user CCTV kami yang tanpa
sengaja ingin membuat instalasi CCTV-nya dapat diakses melalui ponsel
secara online. Ketika semua instalasi sudah disetting agar bisa diakses
secara online, kami DHIAN ELEKTRO membuka perbincangan ringan dengan
user jika CCTV Cloud yang telah terpasang lebih simple secara teknologi
namun manfaatnya cukup diakui.
Mendengar istilah CCTV Cloud, user kami
merasa asing. Ditambah kami mencoba searching pada mesin pencari
internet mengenai CCTV Cloud dan benar saja hampir tak ada artikel yang
membahas, 1 artikel kami temukan membahas mengenai CCTV Cloud namun
tidak begitu dapat menjawab pertanyaan user CCTV yang masih awam.
Apa itu CCTV Cloud?
CCTV Cloud merupakan fitur teknologi
yang terdapat pada instalasi CCTV yang dengan cara sederhana yang sudah
dapat diakses secara online. Jadi untuk dapat melihat reakaman CCTV
secara online tidak perlu merepotkan diri dengan berbagai macam
settingan. Kami akan menjelaskan secara rinci dengan bahasa yang
sederhana cara untuk mengaplikasikan CCTV Cloud.
Dalam perkembangan teknologi yang sudah
ada, semua perangkat instalasi CCTV sudah mendukung agar dapat diakses
secara online caranya pun cukup sederhana dan mudah. Tentunya agar dapat
diakses secara online kita membutuhkan koneksi internet, jika sudah
memasang koneksi internet tinggal menghubungkan internet pada DVR
melalui kabel LAN. Pada umumnya DVR terdapat barcode yang berisi alamat
IP untuk akses secara online. Aplikasinya pun sudah ada dan dapat
didownload oleh ponsel pintar maupun perangkat computer Anda, download
dan kemudian scan barcode pada DVR secara otomatis Anda akan langsung
dapat mengakses rekaman CCTV secara online dimana saja Anda inginkan
selama terkonek dengan internet.
Demikian penjelasan mengenai CCTV Cloud, semoga bermanfaat!!
Infrared; perbedaan lampu LED pada CCTV!!
Jika beberapa waktu lalu kami CCTV Semarang sempat mengajak Anda membahas mengenai sejarah infrared hingga jenis dan manfaatnya dalam setiap bidang kehidupan kali ini kami akan mengajak Anda melanjutkan berdiskusi tentang infrared namun dalam bidang system keamanan CCTV.
Dalam kamera CCTV baik indoor maupun outdoor terdapat lampu infrared LED yang fungsi utamanya adalah untuk dapat membantu kamera focus dan dengan jelas menangkap gambar pada malam hari maupun dalam ruang yang minim cahaya (gelap). Lampu infrared LED dalam suatu unit kamera kebanyakan tidak sama jumhanya dari satu kamera dengan kamera lainnya. Mengapa demikian? Sebenarnya itu tidak berpengaruh sedikitpun dalam instalasi CCTV, jika dilihat dari jumlahnya itu tergantung vendor atau pabrik pembuat unit kamera tersebut menggunakan jenis lampu infrared jenis apa, bentuk apa dan berapa jumlahnya karena semua fungsinya sama saja.
Namun tak sedkit dari para user CCTV yang masih bertanya “kok lampu LED-nya beda ya pak? Bedanya apa?” sedikit dari kami CCTV Semarang jelaskan bahwa sekali lagi fungsinya sama. Untuk secara detilnya akan kami jelaskan secara sederhana.
Jumlah lampu infrared LED pada unit kamera yang berbeda-beda tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Namun untuk kualitas gambar memang ada pengaruhnya, berikut perbedaannya:
- Kamera CCTV dengan lampu infrared LED 4 mata; sesuai fungsi dari infrared yang dapat mengadaptasi ruangan gelap sehingga masih dapat merekam gambar dengan jelas ke mode hitam putih lampu LED ini juga menentukan kejelasan gambar yang tertangkap oleh kamera. Untuk kamera dengan LED 4mata yang lebih canggih dapat merekam jelas dalam keadaan gelap pada jarak maksimal 10-15 meter.
- Sedangkan untuk unit kamera CCTV dengan lampu infrared banyak hanya mampu merekam gambar dengan jelas pada jarak maksimal 5-7meter.
Jadi yang membedakan kedua hal tersebut adalah jarak yang dapat dijangkau oleh kamera agar dapat merekam gambar dengan jelas.
Semoga bermanfaat!
Monitor; CCTV dan macam-macam Monitor!
Monitor adalah sebuah layar yang
fungsinya menampilkan gambar, demikian pula dalam instalasi CCTV yang
kita pasang. Tugas utama sebuah monitor jelas untuk menampilkan gambar
hasil rekaman kamera CCTV yang terpasang.
Kamera CCTV adalah salah satu cara terbaik untuk memonitor dan menangkap semua kegiatan ilegal, seperti mengutil di toko atau supermarket, tawuran, atau perampokan di gudang. Pertanyaanya adalah “Apakah penggunaan kamera CCTV bisa optimal jika anda tidak mempunyai monitor CCTV yang tepat untuk mengawasi gerak gerik aktivitas yang terekam kamera CCTV?”
Monitor merupakan elemen penting dari kamera CCTV. Monitor CCTV berbeda dengan monitor lainnya. Monitor CCTV memiliki resolusi yang berbeda, tersedia monitor warna atau hitam-putih, bahkan kadang dilengkapi oleh audio juga. Jadi untuk mendapatkan sistem keamanan kamera yang bagus, anda tidak hanya melihat spesifikasi dari kamera keamanan, tetapi juga harus memperhatikan monitor dari kamera CCTV.
Jika hanya untuk kebutuhan dasar, Anda
dapat menggunakan TV atau layar komputer, namun, untuk tampilan lebih
profesional dari kamera CCTV (kualitas gambar yang lebih baik), akan
lebih baik menggunakan monitor khusus untuk CCTV.
Bolehkah menggunakan monitor TV untuk CCTV ?
Beberapa orang menggunakan monitor TV untuk merekam seluruh kejadian yang tertangkap di CCTV. Ini mungkin ide yang baik dan relatif hemat jika Anda memang tidak memerlukan gambar yang berkualitas tinggi. Sekedar info, kamera CCTV menggunakan sejumlah ukuran tertentu dari garis horizontal untuk menyajikan gambar. Biasanya kamera CCTV hitam-putih memiliki sekitar 380 garis horizontal, sedangkan kamera CCTV berwarna memiliki sekitar 330 atau lebih garis horizontal. Namun, ada kamera keamanan yang lebih tinggi lagi kualitas serta berbagai macam jenis-jenis kamera CCTV.
Jika Anda menggunakan layar TV untuk menampilkan rekaman yang ada di CCTV, Anda tidak akan mendapatkan gambar yang beresolusi tinggi, karena layar monitor TV tidak cocok sebagai monitor bagi kamera CCTV. Jadi untuk mendapatkan kualitas gambar yang lebih baik, Anda membutuhkan monitor yang lebih baik dan memang dikhususkan untuk kamera CCTV.
Lalu seperti apakah monitor khusus CCTV itu ?
CCTV LCD MONITOR akan menawarkan
resolusi lebih baik dibandingkan dengan monitor TV biasa. Jika anda
tidak memerlukan resolusi rekaman CCTV yang tinggi, maka Anda bisa
gunakan monitor lines 330 atau 400 TV. Akan lebih hemat tentunya, namun
jika kualitas gambar sangat penting untuk kebutuhan surveilans Anda,
maka yang lebih baik memilih monitor yang dapat menangani 900 atau 1000
horizontal TV lines.
Satu hal lain yang harus dipertimbangkan
adalah warna atau B & W LCD. Tentu saja, jika kamera CCTV Anda
adalah kamera hitam-putih, maka Anda tidak perlu menggunakan monitor
CCTV yang berwarna. Tetapi jika Anda memutuskan untuk menggunakan kamera
CCTV berwarna, maka janganlah memilih B & W LCD. Pada dasarnya
kamera CCTV hitam putih menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik
bila dibandingkan dengan kamera CCTV berwarna. Namun, dalam beberapa
kasus, kamera CCTV berwarna bisa sangat diandalkan karena lebih detail
mengidentifikasi objek.
Beberapa monitor CCTV di buat secara audio built-in. Jadi orang yang duduk di depan monitor tidak hanya bisa melihat apa yang direkam oleh kamera, tetapi juga berbicara dengan orang di dekat pintu. Sebagai contoh, jika seseorang di pintu atau gerbang, Anda dapat melihat orang tersebut dan mengatakan sesuatu kepadanya dengan menggunakan built-in di loudspeaker. Jika kamera keamanan ini berisi audio juga, Anda berdua dapat berbicara satu sama lain dari kejauhan. Ini adalah fitur besar untuk menjaga keamanan wilayah itu.
Terakhir, Anda mungkin membutuhkan
monitor yang dapat menangani lebih dari satu kamera pada suatu waktu.
Jika Anda menggunakan CCTV untuk perumahan mungkin hanya ada 1 atau 2
CCTV. Namun, untuk perusahaan besar, kemampuan untuk memantau banyak
kamera pada saat yang sama sangat penting. Beberapa Monitor CCTV
memungkinkan Anda untuk melihat 4 atau bahkan hingga 16 kamera pada saat
menggunakan modus split. Jadi sekarang pahamkan bagaimana monitor CCTV
tidak kalah pentingnya dengan kamera CCTV.
Dan dari kami sendiri, CCTV Semarang tidak mengharuskan Anda untuk membeli monitor khusus CCTV karena dengan monitor PC ataupun dengan TV pun lebih efisien. Disamping lebih mudah karena mungkin saja Anda sudah memilikinya dirumah, menggunakan TV atau monitor PC tidak membuat Anda merogoh kocek lebih dalam lagi. Artinya tidak perlu pengeluaran tambahan untuk membeli monitor khusus CCTV baru. Kami sengaja tidak menambahkan option monitor ke dalam paket instalasi kami karena kami yakin hal yang lebih sederhana pun bisa memberikan hasil yang maksimal. Tapi semua itu kami kembalikan kepada Anda, lakukan apa saja sesuai keinginan Anda dalam instalasi CCTV jika itu bisa membuat Anda merasa nyaman dan puas, kenapa tidak?
Monitor komputer adalah salah satu jenis soft-copy device, karena keluarannya adalah berupa sinyal elektronik, dalam hal ini berupa gambar yang tampil di layar monitor. Gambar yang tampil adalah hasil pemrosesan data ataupun informasi masukan. Monitor memiliki berbagai ukuran layar seperti layaknya sebuah televisi. Tiap merek dan ukuran monitor memiliki tingkat resolusi yang berbeda. Resolusi ini lah yang akan menentukan ketajaman gambar yang dapat ditampilkan pada layar monitor. Jenis-jenis monitor saat ini sudah sangat beragam, mulai dari bentuk yang besar dengan layar cembung, sampai dengan bentuk yang tipis dengan layar datar (flat)
Terdapat 2 jenis unit layar tampilan yang biasa digunakan untuk komputer yaitu :
- Layar monitor berbentuk pipih atau sering disebut monitor Kristal cair (liquid crystal display – LCD), yang kebanyakan digunakan pada komputer notebook, namun saat ini juga sudah dipakai untuk PC.
- Jenis LCD biasa, berteknologi model penyinaran belakang (backlit) dan penyinaran samping (sidelit)
Penampil kristal cair (Inggris: liquid
crystal display;LCD) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai
bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator
ataupun layar komputer. Kini LCD mendominasi jenis tampilan untuk
komputer meja maupun notebook karena membutuhkan daya listrik yang
rendah, bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki
resolusi tinggi.
Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutubkristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
LCD TFT (thin film transistor) atau matriks aktif, setiap pisel dikendalikan oleh satu transistor. Film transistor cairan layar kristal tipis (TFT-LCD) adalah varian dari layar kristal cair (LCD) yang menggunakan transistor film tipis (TFT) teknologi untuk meningkatkan kualitas gambar (misalnya, addressability, kontras). TFTLCD adalah salah satu jenis LCD matriks aktif, meskipun semua LCD-layar didasarkan padamatriks aktif TFT mengatasi.
Layar monitor tabung atau disebut CRT (cathode ray tube) bentuknya seperti layar televisi yang digunakan untuk komputer jenis desktop atau PC. Monitor CRT jenisnya monokrom dan warna. Monokrom warna yang paling popular adalah hijau, kuning, dan putih. Setiap piksel terdiri dari satu dot (titik), sehingga memberikan image lebih tajam. Sedangkan monitor warna, warna monitor ditentukan oleh warna fosfor pada layar CRT. Setiap piksel terbentuk dari tiga titik. Monitor monochrome mempunyai fosfor warna tunggal (putih). Monitor warna menggunakan gabungan tiga fosfor berwarna merah, hijau dan biru (Red, Green dan Blue). Gabungan tiga fosfor membentuk satu piksel, maka terdapat tiga pancaran bagi tiga warna yang menembak dengan kekuatan-kekuatan lain untuk membentuk warna-warna yang lain. Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.
LED Monitor
Beberapa waktu yang lalu produsen LCD TV
mengeluarkan produk baru yang cukup mengesankan yaitu LED TV.
Rupa-rupanya produk dengan teknologi LED ( Light Emitting Diode) ini
akan segera diikuti juga oleh produsen monitor komputer untuk
menggantikan teknologi menggunakan LCD (Liquid Crystal Display).
Sebagaimana yang kita ketahui sebelumnya teknologi LCD monitor
mengantikan teknologi CRT (Cathode-Ray Tube) monitor yang dianggap boros
energi dan kurang ramah lingkungan. Demikian halnya dengan LED monitor
ini diharapkan memberi perubahan terhadap penggunaan energi yang makin
hemat dan ramah terhadap lingkungan hidup manusia yang dari hari kehari
semakin memburuk. Banyak keunggulan yang dihasilkan oleh LED monitor
dibandingkan dengan LCD monitor, diantaranya adalah :
Kemampuan menghasilkan detail gambar yang lebih halus dan lebih sempurna dibandingkan dengan LCD monitor. Selama ini LCD monitor banyak dikeluhkan oleh pengguna komputer yang bekerja sebagai desainer grafis, yaitu kemampuan gambar yang dihasilkan oleh LCD tidak sehalus gambar yang dihasilkan oleh CRT monitor. Nah hal inilah yang diperbaiki oleh LED monitor, sehingga nantinya seorang desainer grafis bisa memilih LED monitor sebagai media kerjanya.
Kedalaman warna yang lebih tinggi
dibandingkan LCD monitor sampai hampir mendekati warna aslinya. Kontras
Rasio yang cukup tinggi perbandingannya dibandingkan dengan LCD monitor,
misalnya sampai dengan 1.000.000 : 1
Tidak menggunakan bahan–bahan yang berbahaya bagi lingkungan, salah satunya tidak lagi menggunakan bahan elektronik yang mengandung mercury. Karena menggunakan LED, dipastikan tidak menghasilkan flicker (kedip) lebih sering (diistilahkan sebagai “flicker free”) Pencahayaan yang dihasilkan oleh LED lebih stabil dibandingan dengan LCD, sehingga kestabilan cahaya dan warna, serta ketajamannya bisa terjaga selama monitor digunakan.
Konsumsi energi yang digunakan lebih
sedikit (40 % lebih hemat) dibandingkan dengan LCD monitor yang masih
menggunakan lampu fluorescent sebagai pemancar cahaya. Umur lampu LED
lebih lama atau mempunyai masa pakai yang lebih lama dibandingkan LCD
monitor.
Demikian informasi mengenai monitor, semoga bermanfaat!
Dalam instalasi CCTV, kita memerlukan
berbagai macam elemen untuk dapat menghasilkan instalasi CCTV yang baik.
Dan salah satu elemen penting tersebut adalah konektor untuk
menghubungkan bebragai perangkat CCTV. Konektor yang akan kita bahas
kali ini adalah BNC.
BNC (Bayonet Neill–Concelman) adalah
jenis umum RF yang digunakan untuk konektor kabel coaxial. Konektor ini
biasa digunakan dalam kabel coaxial untuk televisi, radio, komputer pada
topologi tertentu. Konektor BNC ini juga biasanya disebut dengan
konektor audio/video.
Konektor yang sangat umum adalah jenis RF Konektor digunakan untuk terminating coaxial cable
Penggunaan Konektor BNC yang digunakan
untuk koneksi sinyal RF, untuk analog dan Serial Digital Interface
sinyal video, antena sambungan radio amatir, elektronik penerbangan
(avionics) dan berbagai jenis peralatan elektronik ujian.
Konektor BNC adalah alternatif dari
Konektor RCA komposit bila digunakan untuk video pada perangkat video
komersial, walaupun banyak konsumen elektronik dengan perangkat RCA
jacks dapat digunakan dengan BNC hanya peralatan komersial video melalui
adaptor sederhana. Konektor BNC yang umum digunakan pada 10base2 tipis
jaringan Ethernet, baik pada kabel interconnections dan kartu jaringan,
meskipun ada sebagian besar telah diganti dengan yang baru, kabel
perangkat Ethernet tidak menggunakan coaxial cable. Beberapa jaringan
ARCNET menggunakan BNC-terminated coax.
Fungsi konektor BNC antara lain :
- Menghubungkan antar kabel
- Menghubungkan kabel dengan perangkat jaringan lain
- Menghubungkan kabel ke T Konektor
- Konektor BNC digunakan untuk koneksi sinyal seperti:
- Analog dan digital interface serial sinyal video
- Amatir radio antena
- Penerbangan elektronik ( avionik )
- Peralatan uji .
Pada instalasi CCTV sendiri biasanya digunakan untuk menghubungkan kabel dengan DVR, kabel dengan kamera.
Spesifikasi Konektor BNC
BNC konektor ada di versi 50 dan 75 ohm.
Awalnya semua itu 50 ohm dan digunakan dengan kabel impedances yang
lain, mismatch kecil yang diabaikan di frekuensi rendah. 75 ohm jenis
yang kadang-kadang dapat diakui oleh berkurangnya atau tidak ada
dielectric dalam perkawinan berakhir. Berbagai versi yang dirancang
untuk pasangan satu dengan yang lain, [1] walaupun Impedance mismatch
dalam kabel dapat mengakibatkan sinyal reflections. Biasanya, ditentukan
untuk digunakan pada frekuensi masing-masing sampai 4 dan 2 GHz,.
Konektor BNC75 ohm terutama yang
digunakan untuk video dan DS3 Telco aplikasi kantor pusat sedangkan 50
ohm digunakan untuk data dan RF. Terjadi konvensi di BBC pada konektor
BNC yang digunakan untuk video selalu 50 ohm mungkin karena konektor BNC
50 ohm akan merusak soket 75 ohm jika terhubung dalam kesalahan. Many
VHF receivers used 75 ohm antenna inputs so often used 75 ohm BNC
connectors. Banyak digunakan receivers VHF 75 ohm antena masukan
sehingga sering digunakan konektor BNC 75 ohm.
Jenis -Jenis Konektor BNC
1. BNC RG59 Crimping
Connector BNC ini adalah Konector yang
digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan perangkat CCTV baik
monitor, DVR, maupun Camera. Connector ini khusus dipergunakan untuk
kabel CCTV jenis RG59. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan
oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam
instalasi CCTVnya.
2. BNC RG6 Crimping
Connector BNC ini adalah Konector yang
digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan perangkat CCTV baik
monitor, DVR, maupun Camera.
3. BNC RG6 Twist
BNC Connector RG6 Twist adalah connector
yang digunakan untuk menghubungkan kabel coaxial dengan slot BNC yang
terdapat pada CCTV Camera ataupun DVR.
4. BNC to BNC
Connector BNC ini adalah Konektor yang
digunakan untuk menyambung kabel dari BNC RG6 BNC RG6 yang akan
dihubungkan ke Monitor, TV, dan DVR.
5. BNC-RCA
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk merubah BNC menjadi RCA yang akan dihubungkan ke Monitor atau ke TV.
Cara pemasangan Konektor BNC
- Buang bagian luar kabel dengan menggunakan gunting atau cutter, panjang kurang lebih 1 cm. Sedikit berhati-hati agar tidak memotong kawat serabut dibagian dalamnya.
- Kawat serabut ditekuk kebelakang, dan buang juga selongsong bagian dalam sehingga kawat tunggal yg didalam dapat terlihat.
- Pasang f konektor terlebih dahulu dgn memutarnya searah jarum jam, sehingga kawat serabut dapat tertutup.
- Pasang Konektor BNC/RCA.
- Selesai kabel coaxial siap dipakai, praktis dan mudah kan, tanpa memerlukan tang crimp maupun solder.
Semoga bermanfaat!
Permasalahan Adaptor
Satu faktor penting yang kerap
terlewatkan oleh installer CCTV adalah soal penempatan Adaptor 12V untuk
camera. Seperti diketahui, umumnya camera CCTV memakai adaptor
12VDC/1000mA dari jenis plug-in (tancap), karena model ini dinilai
paling praktis dan ekonomis. Namun di sisi lain ada pula faktor yang
perlu diperhatikan agar gambar yang dihasilkan bisa mencapai hasil
memuaskan. Salah satunya adalah penempatan adaptor.
Adaptor Tancap (Plug-in)
Hampir semua adaptor tancap menggunakan
komponen IC Regulator tipe 7812 yang sanggup mengeluarkan tegangan 12VDC
secara konstan pada beban 1000mA (1 ampere). Untuk aplikasi camera
nilai ini sudah memadai, karena camera fix pada umumnya hanya memerlukan
arus sekitar 300mA – 500mA saja. Jika diukur langsung, tegangan output
adaptor ini tercatat sebesar 11.92V atau 12V. Tegangan secermat ini
(bahkan terlalu cermat!) diperoleh dari IC Regulator 7812 dimana angka
“12” di sana menyatakan tegangan output dan “78” menyatakan bagian
positifnya yang distabilkan (positive regulated).
Problematika di Lapangan
Sayangnya tidak setiap titik camera di
lapangan selalu berdekatan dengan sumber listrik 220V, bahkan adakalanya
letak sumber 220V malah jauh. Dengan demikian kabel output dari adaptor
perlu diperpanjang atau dengan kata lain disambung agar mendekati
camera. Di sinilah problem camera kadang-kadang timbul. Persoalannya
adalah : apakah tegangan yang sampai ke input camera kita masih terukur
12V? Untuk itu bisa saja kita menggunakan Multitester Digital dan
mengukurnya langsung pada kabel sebelum camera dipasang. Beberapa
teknisi ada yang melakukan hal ini dan mendapati tegangan di ujung kabel
masih tetap 12V. Namun, setelah camera terpasang, mereka tidak pernah
mengukur ulang, karena selain dianggap tidak perlu hal itu juga sulit
dilakukan di lapangan.
Perlunya Alat Ukur Tambahan
Ternyata jika dilakukan pengukuran
ulang, tegangan di camera bisa jatuh di bawah 12VDC akibat rugi tegangan
oleh panjangnya kabel. Faktor ini jarang dimasukkan ke dalam analisa
mengapa gambar menjadi goyang, bergaris-garis tipis atau
gelap-terang-gelap-terang (berdenyut). Padahal boleh jadi penyebab
utamanya adalah drop tegangan ini.
Untuk mengetahui kualitas tegangan di
ujung kabel saat ada pembebanan, ada salah satu cara yang cepat dan
praktis, yaitu dengan menggunakan alat bantu ST-BT01Q. Alat ini akan
menginformasikan dengan cepat kualitas tegangan 12VDC di ujung kabel
melalui nyala lampu LED, tanpa perlu melihat lagi multimeter. Jelas,
pada kasus-kasus seperti ini penggunaan multimeter digital saja belum
cukup.
Cara akses dan setting IP Camera jika berbeda network atau subnet
misalkan IP address
default atau sebelumnya tiba-tiba tidak bisa akses karena ada yang
merubah IP tersebut dan tampilan kamera di layarpun menghilang kita bisa
mengakses kamera tersebut dengan cara setting duplikat atau lebih IP di
laptop untuk scaning ulang kamera yang IP terganti
Untuk Case ip kamera yang tidak bisa di akses karna berbeda segmen,
Example : ip jaringan di segmen
: (192.168.1.xxx)
Ip kamera di segmen : ( 10.10.10.xxx)
Kita akan merubah ip pada laptop / pc menggunakan perwakilan dari
kedua ip tersebut dengan menggunakan ip alias atau 1 laptop /pc menggunakan 2
ip berbeda yang akan menghubungkan laptop ke segmen jaringan dan segmen
kamera...
NB: sebelum melakukan perubahan ip terlebih dahulu periksa alokasi ip
agar tidak terjadi ip konflik atau ip yang sama di satu segmen
- Pertama yang di lakukan mengubah ip obtain menjadi ip statik sesuai dengan segmen jaringan/ kamera pada laptop atau PC user
- Merubah ip sesuai alokasi ip yang belum digunakan device lain mengikuti segmen jaringan atau segmen kamera example : (192.168.1.xxx)
- Gunakan tombol advanced untuk konfigurasi ip alias:
- Gunakan fungsi add untuk menambahkan ip alias untuk laptop / pc
- Sesuaikan ip dengan alokasi ip kamera yang tersedia, Example: (10.10.10.xxx)
Cari IP Address
kamera yang akan kita akses tersebut bisa menggunakan Advanced IP Scaner untuk
scaning IP kamera bisa juga menggunakan software bawaan kamera untuk scaning IP
address mana sajakah yang terhubung biasanya terdeteksi dengan type kameranya
juga
Tunggu sampai kamera menyala kembali dan coba akses kamera ke ip yang
baru di ganti, setting IP kamera ke IP seharusnya, konfigurasipun selesai
Perlukah Memasang CCTV Dirumah
Perlukah Memasang CCTV Dirumah
~ CCTV saat ini telah banyak digunakan di berbagai tempat, di jalan, di
supermarket, bandara kita dapat dengan mudah tertangkap kamera CCTV.
CCTV dianggap sebagai benda yang sangat berguna dikaitkan dengan
keamanan. Berbagai fungsi CCTV telah banyak diketahui oleh masyarakat
luas. CCTV dapat digunakan sebagai alat bantu untuk melindungi jiwa dan
harta berharga. CCTV dapat digunakan untuk mencegah terjadinya tindak
kejahatan, hasil rekaman juga dapat digunakan sebagai bukti bila telah
terjadi kejahatan.
Tingkat kejahatan yang cukup tinggi membuat anda perlu meningkatkan keamanan di rumah. Menambah jumlah satpam tentu akan menambah biaya dan pengeluaran. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh teknologi yang semakin berkembang salah satunya adalah memasang kamera CCTV. CCTV juga dapat menjadi pengawas 24 jam, sehingga anda tidak perlu khawatir bila satpam anda mengalami kelelahan dan kurang maksimal mengawasi rumah anda.
Jika satpam anda sedang keluar ataupun
pulang kampong tentu tetap ada pengawasan bagi rumah anda. Melaporkan
wajah pelaku kejahatan melalui saksi mata tentu membutuhkan waktu yang
tidak singkat, polisi juga membutuhkan waktu untuk mengidentifikasi
wajah pelaku, rekaman video yang diambil dari CCTV dapat menjadi solusi
masalah tersebut.
Berikut beberapa alasan mengapa anda perlu memasang CCTV dirumah :
-
Mencegah Terjadinya Tindak Kejahatan.
Jika anda memasang CCTV di rumah,
pencuri yang akan memasuki rumah anda tentu harus berpikir dua kali.
Pencuri tentu tidak ingin wajah mereka tertangkap CCTV sehingga anda dan
polisi segera menangkapnya. Fitur yang semakin canggih dari CCTV
memungkinkan anda untuk menghubungkan CCTV dengan peralatan lain
misalkan alarm. Jika ada hal yang mencurigakan DVR system dapat
memberikan sinyal yang diteruskan ke alarm, sehingga pencuri yang
berniat mengambil barang-barang anda akan mengurungkan niat.
-
Anda Dapat Menggunakan Rekaman CCTV Sebagai Bukti Bila Terjadi Tindak Criminal.
Rekaman yang berasal dari CCTV tentunya
obyektif dan akan menjadi salah satu bukti penting bagi polisi untuk
menindaklanjuti kasus anda.
-
Anda Dapat Mengetahui Siapa Saja Yang Telah Memasuki Rumah Anda, Dan Juga Memonitor Berbagai Properti Berharga Anda.
Jika ada properti yang hilang atau tidak
pada tempatnya anda dapat segera mengetahuinya. Berbagai teknologi yang
semakin berkembang memungkinkan anda untuk tetap dapat memonitor rumah
meskipun anda tidak berada di rumah. Anda dapat memonitor keadaan rumah
anda ketika anda pergi berlibur atau ke luar kota, sehingga anda dapat
melakukan pengawasan dari jarak jauh.
-
Anda Dapat Memonitor Orang-Orang Di Lingkungan Anda.
Manfaat CCTV di Tempat Kerja
Manfaat CCTV di Tempat Kerja
~ Adanya kamera pengawas yang ditempatkan di kantor atau tempat kerja
ternyata sangat berguna. Manfaat CCTV di lokasi kerja digunakan untuk
mengawasi beberapa hal yang luput dari pengawasan. Hal-hal tersebut akan
membantu baik atasan maupun petugas keamanan untuk mengawasi area
kerja. Terutama, area kerja yang luas dan sulit dijangkau.
Beberapa hal di bawah ini adalah kegunaan memasang CCTV di tempat kerja:
-
Mencegah Kriminalitas
Pelaku kriminal biasanya mengobservasi
terlebih dahulu target lokasi kejahatan mereka. Adanya CCTV akan menjadi
salah satu poin yang membuat pelaku kriminal akan berpikir ulang untuk
mengincar harta dan aset milik perusahaan. CCTV akan merekam gerak-gerik
yang mencurigakan dari pelaku kriminal sebelum mereka melakukan
kejahatan. Rekaman yang ditampilkan di layar dapat dilihat oleh petugas
keamanan dan petugas keamanan dapat mengamankan pelaku sebelum kejahatan
terjadi. Dengan begitu, kejahatan dapat dicegah dan aset perusahaan
dapat terselamatkan.
-
Memantau Kegiatan Di Area Kerja
Bagi area kerja yang mempunyai banyak
orang di dalamnya, seperti Mall, ruangan kantor dengan berpuluh-puluh
pegawai, maupun yang sedikit orang, CCTV dapat menjadi alat pengawas
yang mencakup area luas. Area yang luas akan membuat kesulitan bagi mata
manusia untuk memandang secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan
CCTV untuk mengawasi kegiatan yang tidak terpantau oleh mata pengawas.
CCTV juga memungkinkan bagi pengawas keamanan untuk melihat melalui
monitor-monitor yang berbeda di masing-masing area yang terjangkau oleh
kamera CCTV.
-
Mengawasi Kinerja Pegawai
Selain mengawasi kegiatan manusia yang
hilir-mudik, adanya CCTV juga dapat berdampak pada kegiatan pegawai.
Kinerja pegawai dapat meningkat seiring adanya pengawasan terhadap
kegiatan yang mereka lakukan. Pegawai akan merasa bahwa mereka sedang
diawasi dan dapat berfokus dengan kegiatan mereka. Pegawai juga tidak
akan sembarangan untuk bersantai maupun keluar masuk dari area kerja
mereka. Dengan begitu, atasan juga dapat memantau dan mengevaluasi
kinerja pegawai dari rekaman yang dihasilkan oleh CCTV.
-
Menyediakan Bukti Jika Terjadi Kejahatan
Dengan bantuan CCTV, rekaman dapat
dijadikan sebagai salah satu alat bukti yang mendukung atau melawan.
Alat bukti tersebut dapat berupa hasil rekaman dari CCTV yang merujuk
pada kegiatan yang berhubungan dengan alibi pelaku. Hasil rekaman
tersebut juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi petugas
hukum yang berwenang untuk diproses.
-
Melindungi Aset Perusahaan Dari Kerugian
Perbedaan NVR, DVR, NVS, dan SDVR
Kebanyakan dari kita mungkin ada yang belum memahami tentang apa itu NVR, DVR, NVS dan SDVR. Dalam artikel ini adapun yang di maksud dari judul di atas adalah sbb :NVS = Network Video Server
Fungsinya Network Video Server ( NVS ) adalah mengubah dari BNC Conector atau Coaxial RG-45 atau UTP CAT-5. Jadi NVS fungsinya adalah untuk mengubah kamera analog menjadi IP Camera.
NVR = Network Video Recorder
Fungsinya Network Video Recorder ( NVR ) adalah untuk media perekam gambar dari IP Camera CCTV. Atau dengan kata lain NVR adalah DVR-nya pada sistem IP Camera CCTV, NVR bisa berupa Hardware ataupun Software yang di aplikasikan ke hadware lainnya semisal PC Laptop Notebook atau yang lainnya.
DVR = Digital Video Recorder
Fungsi dari Digital Video Recorder ( DVR ) adalah melakukan perekaman gambar kedalam media format digital ke disk drive atau Hardisk ( HDD ), USB flash drive, kartu memori dan media yang lainnya.
SDVR = Standalone Digital Video Recorder
Dan Fungsinya Standalone Digital Video Recorder ( SDVR ) adalah untuk memonitor dan merekam kamera CCTV, dan dapat merekam beberapa kamera sekaligus (4/8/16) secara bersamaan. Alat ini menggunakan harddisk sebagai media penyimpanan hasil rekamannya. Hasil rekamannya akan disimpan ke dalam harddisk atau HDD, dengan kompresi file rekam yang kecil namun berkualitas tinggi ( H.264 ). Metode perekaman juga dapat diatur berdasarkan waktu atau berdasarkan sensor gerak.
Jadi kesimpulannya dari beberapa jenis media alat pendukung untuk perlengkapan kamera CCTV Camera tersebut di atas tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing dan intinya adalah menyesuaikan dengan kebutuhan anda tentunya.
Semoga bermanfaat,…
TVL Dalam Kamera CCTV
TVL atau lebih dikenal dengan Television Lines/ TV Lines, adalah istilah yang telah digunakan sejak pertama kali ditemukannya televisi analog. Tujuan dari istilah ini adalah untuk menyediakan ukuran suatu kinerja resolusi dari system TV agar dapat dinilai.
Sebenarnya ini adalah informasi dasar yang harus diperhatikan karena resolusi kamera yang tinggi sudah pasti akan menampilkan kualitas gambar dan kerapatan gambar yang lebih baik.
TVL adalah ukuran horizontal untuk mengukur seberapa bagus dan jernih gambar yang akan ditampilkan pada layar. Jumlah garis horizontal ini dihasilkan dari detail halus sejumlah garis vertical hitam dan putih yang sama dan ditampilkan pada seluruh layar tampilan. Semakin tinggi resolusi suatu kamera maka harga untuk unit kamera tersebut akan lebih tinggi.
Secara umum pembagian resolusi kamera CCTV adalah sebagai berikut :
1. Dibawah 350 atau 320-350 TVL = kamera dengan resolusi rendah
2. 350-420 TVL atau 350-450 TVL = kamera dengan resolusi menengah
3. 450-520 TVL atau 450-550 TVL = kamera dengan resolusi tinggi
4. Diatas 550 TVL = kamera dengan resolusi sangat tinggi
Bahkan saat ini ada juga kamera yang telah memiliki resolusi kamera 600-700 TVL. Anda dapat bayangkan kerapatan gambar yang dihasilkan atau ditampilkan pada monitor tentu lebih baik dan area gambar yang dilihat tentu saja akan lebih luas.
Semoga artikel kali ini dapat menambah pengetahuan anda sebelum anda membeli kamera CCTV yang memang sesuai dengan kebutuhan anda.
Menjaga Keamanan Lokasi Konstruksi Anda Dengan Kamera CCTV
Jika anda bekerja di bidang kontraktor, anda pasti pernah mengalami peristiwa pencurian barang-barang di lokasi pembangunan terjadi. Di perkirakan telah terjadi kerugian sampai dengan 1 Milyar untuk pencurian material dan peralatan di lokasi konstruksi setiap tahunnya. Apabila anda tidak mengambil tindakan langsung untuk mencegah hal ini terjadi, perhitungan ini akan meningkat setiap tahunnya. Kehilangan baik material maupun peralatan dapat menyebabkan tertundanya pekerjaan, menaikkan nilai asuransi anda, dan menghancurkan reputasi perusahaan andaPemasangan kamera CCTV di lokasi konstruksi anda dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Termasuk juga untuk mencegah tindakan pengrusakan yang kadang terjadi. Dalam jangka waktu lama, hal ini dapat menghemat waktu dan uang anda, dan bahkan membuat perusahaan anda menjadi sangat efektif. Apabila lokasi konstruksi anda sering mengalami peristiwa pencurian dan pengrusakan, kamera CCTV dapat membantu anda menangkap pelakunya dan juga anda dapat mengetahui dari mana mereka mendapatkan akses untuk masuk ke dalam lokasi kontruksi tersebut. Selain hal di atas, dengan adanya kamera CCTV juga dapat membantu anda mengawasi karyawan anda, dan juga dapat digunakan sebagai barang bukti untuk tindak kejahatan yang terjadi di lokasi.
Jika anda memutuskan untuk menggunakan kamera CCTV, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Dalam artikel kali ini kami akan membahas mengenai hal-hal tersebut.
1. Memilih kamera CCTV yang waterproof
Kamera untuk mengawasi lokasi konstruksi biasanya berada di luar bangunan. Oleh karena itu disarankan untuk memakai kamera yang waterproof. Karena posisinya yang berada di luar ruangan dapat menyebabkan kamera tersebut terkena air, debu, angin, cuaca yang ekstrem dan tidak menentu.
2. Meletakkan kamera di daerah yang jauh dari alat berat
Kamera CCTV sangatlah kuat, akan tetapi mereka bukan tandingan alat-alat berat yang ada di lokasi konstruksi. Oleh karena itu disarankan untuk meletakkan kamera jauh dari alat berat yang ada di lokasi konstruksi.
3. Meletakkan kamera di daerah yang rawan
Dalam lokasi konstruksi, ada beberapa bagian yang rawan terjadi tindak kejahatan, disanalah anda harus meletakkan kamera CCTV. Agar anda dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
4. Meletakkan kamera di tempat penyimpanan material dan peralatan
Yang paling sering hilang dari lokasi konstruksi adalah material bangunan dan peralatan yang biasanya dipakai. Oleh karena itu hal yang harus anda lakukan adalah meletakkan kamera CCTV untuk mengawasi siapa saja yang mempunyai akses atau apabila memang terjadi pencurian anda dapat mengetahui siapa pelaku pencurian tersebut.
semoga bermanfaat bagi kita semua
Mengenali Perbedaan Resolusi CCTV dan DVR
Walaupun sudah berada di zaman serba teknologi, namun terkadang kita akan dibuat bingung dengan berbagai istilah yang tercantum pada spek (spesifikasi) di suatu produk. Sebagai contoh CCTV, apakah Anda pernah mendengar istilah resolution pada CCTV? Jika iya, mungkin Anda langsung terbayang adalah jumlah pixel pada suatu produk. Ya itu benar, namun jika di CCTV, resolution di cantumkan dalam bentuk satuan TVL (Television Lines) serta media perekam (DVR) menggunakan istilah CIF, QCIF, D1, half D1, HD, 720p, 1080 dan sebagainya? "Resolusi apa ini?," mungkin itu tanya Anda.Inilah yang terjadi pada sebagian besar calon customer, mereka bingung terhadap istilah resolution yang berbeda-beda (baik CCTV atau DVR). Nah artikel ini akan membantu calon customer untuk mengetahui, apa sih perbedaan satuan resolution ini.
Istilah resolution secara umum sama, menyatakan kualitas suatu produk. Semakin tinggi resolution, maka gambar yang dihasilkan akan semakin halus (red. = baik). Sedangkan untuk TVL merupakan kepanjangan (Television Lines) yang memiliki arti kerapatan garis vertikal yang dapat diperoleh sebuah CCTV untuk menampilkan gambar di layar. Hukumnya, semakin besar nilai TVL-nya maka garis vertikal terlihat semakin sempit dan rapat. Jadi, ketika ditampilkan pada layar yang besar, gambar tidak tampak seperti garis terpotong-potong (secara kasat mata).
perbedaan television lines 550 tvl dan 600 tvl, tampak 600 tvl garis gambar sempit dan rapat.
Dapat dilihat, kerapatan garis yang didapat pada resolusi 600 TVL terlihat lebih sempit dibandingkan dengan resolusi 550 TVL.
Saat ini, tersedia kamera CCTV dengan resolusi 700 TVL. Ini merupakan resolusi tertinggi yang diketahui tersedia di pasaran. Bisa dibayangkan seberapa halus tampilan gambarnya.
Perlu diketahui, bahwa resolusi TVL dari CCTV akan muncul apabila CCTV langsung terhubung ke monitor / layar. Tanpa melalui proses encoding apapun / tidak ada proses apa-apa (analog). Lain halnya jika kita berniat menghubungkan CCTV dengan DVR agar dapat direkam. Ada proses digitalisasi untuk mengubah tampilan gambar CCTV yang tidak dapat direkam (sinyal analog TVL), menjadi sinyal digital yang dapat di simpan pada harddisk atau SD Card.
Karena berubahnya sinyal analog menjadi sinyal digital yang dapat disimpan pada harddisk dan SD Card, maka berlaku istilah resolusi baru yang dinilai dalam ukuran CIF, QCIF, D1, 960H, 720p, 1080 dan lain sebagainya.
Resolusi ini akan muncul sebagai hasil rekaman gambar, artinya sebuah DVR dapat merekam gambar dalam resolusi CIF yang berkecepatan video sekian fps. Lalu apa maksud dari resolusi CIF, QCIF, D1 ini berikut penjabarannya?
- HD 1080p dengan resolusi 1920 x 1080 pixel
- HD 720p (High Definition) sama seperti angkanya yaitu berukuran 1280 x 720 pixel.
- 960H berukuran 960 x 576 pixel (sinyal PAL), dan berukuran 960 x 480 pixel (pada sistem NTSC).
- D1 merupakan ukuran gambar dengan resolusi 704 x 480 pixel (di sistem layar NTSC) atau 720 x 576 pixel (pada sinyal PAL, umumnya Indonesia menggunakan PAL).
- CIF merupakan singkatan dari Common Intermediate (or Interchange) Format, ukurannya 352 x 240 pixel.
- QCIF adalah ukuran yang paling kecil 176 x 120 pixel, walaupun resolusinya kecil tapi QCIF masih banyak tertulis pada sebagian besar CCTV karena digunakan untuk tampilan video di perangkat mobile. Sebab jika menggunakan format-format diatas QCIF tentu akan menguras kuota internet.
Seperti itulah perbedaan antara resolusi TVL yang biasa dipakai untuk sinyal analog, dengan resolusi HD, 960, CIF, QCIF dan D1 untuk sinyal digital.
Kesimpulan :
1. TVL adalah Television Lines yang merupakan sebuah satuan untuk mengukur tingkat kerapatan garis vertikal yang diperoleh sebuah CCTV untuk menampilkan gambar secara langsung di layar monitor.
2. Semakin sempit garis vertikalnya, maka kualitas gambar yang ditampilkan semakin halus mirip seperti resolusi dalam pixel.
3. Ketika menghubungkan CCTV ke DVR maka istilah resolusi baru muncul yaitu HD, 960h, D1, CIF dan QCIF.
Jarak Maksimum Kabel DC Power Kamera CCTV
Hampir semua kamera cctv menggunakan tegangan sumber 12VDC. Padahal sebenarnya ada 2 rating tegangan.yaitu 12VDC dan 24VAC. Idealnya, pemasangan power supply pada sistem cctv adalah 1 kamera disupply oleh 1 adaptor tanpa adanya penambahan panjang kabel. Tetapi kondisi dilapangan seringkali berbeda. Penambahan panjang kabel power supply harus dilakukan tatkala sumber listrik 220VAC letaknya berjauhan dengan kamera. Salah satu cara agar tegangan power supply dapat didistribusikan dengan baik adalah dengan cara menggunakan kabel yang berpenampang lebih besar (diameter kabel lebih besar).Biasanya kabel yang digunakan untuk menambah panjang adalah kabel telepon. Hasil pengukuran menunjukan diameter kabel telepon adalah sekitar 0,55 mm. Berapakah maksimal panjang kabel telepon jika digunakan sebagai penghantar tegangan power supply adaptor? Untuk lebih jelasnya lihat chart/gambar di bawah ini.
Chart diatas berdasarkan drop tegangan sebesar 10% dari sumber tegangan ke kamera.
Minimum arus adaptor/power supply kamera cctv di pasaran adalah 500 mA. Dan banyak juga yang 1000 mA/1A. Maksimal panjang kabel telepon jika adaptor dengan tegangan 12VDC dan arus 500 mA adalah 65 meter. Semakin besar arusnya maka semakin pendek maksimum jaraknya. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa untuk mengalirkan arus yang lebih besar diperlukan saluran hantar yang besar juga. Jadi jika ditemukan drop tegangan di lapangan, jangan langsung mengganti power supply dengan rating arus yang lebih besar. Bisa jadi kabel yang digunakan terlalu kecil. Untuk kabel telepon 2 pairs (4 kabel), manfaatkan 2 kabel lainnya sehingga saluran penghantar menjadi lebih besar.
Cara Mengatasi Kamera CCTv yang Berembun
Dalam kesempatan kali ini kami akan memberikan sedikit tips dalam mengatasi kamera berembun.Pasalnya tak sedikit orang yang dibuat heran mengapa hal ini dapat terjadi pada kamera instaslai CCTv yang mereka pasang, pertannyaan yang sering timbul adalah “kamera mahal kok bisa berembun?” , “kamera CCTvnya kan mahal dan canggih lha kok bisa sih?”.
Dari sekian pertanyaan lagi yang secara garis besar hampir sama dengan pertanyaan yang telah kami kutip diatas, yang ingin kami tekankan disini adalah mahal dan canggihnya suatu kamera tidak menjadi patokan mengapa kamera dapat mengalami permasalahan berembun. Karena kamera berembun merupakan faktor alami, jadi tidak unsur kesalahan yang dibawa dari produsen/ pabrik kamera.
Secara singkat akan kami jelaskan sebabnya, sebagai contohnya: ketika kita mengendarai mobil saat hujan dan AC mobil berhenti bekerja, maka tak ayal embun akan menyelimuti seluruh kaca mobil. Demikian pula dengan air es yang dituangkan dalam gelas, maka setelah beberapa saat bagian luar akan basah, bukan? Inilah yang dinamakan peristiwa pengembunan atau kondensasi. Embun adalah peristiwa perubahan wujud dari uap menjadi cair akibat perbedaan suhu, semakin besar perbedaan suhunya maka terjadilah tetesan-tetesan air.
Kembali pada kasus CCTv, saat terjadi hujan, maka suhu diluar akan menjadi dingin sementara suhu didalam kamera lebih hangat akibat kerja dari rangkaian elektronik. Oleh sebab itulah terjadi pengembunan. Sebenarnya ini peristiwa lumrah, namun cukup mengganggu. Setiap pabrik memiliki cara masing-masing untuk mengantisipasi hal ini, misalnya dengan memasang pipa kapiler, memperbaiki material, mengurangi disipasi daya agar rangkaian tidak panas serta upaya lainnya.
Akan tetapi adakalanya masalah ini masih menggelayuti sebagian produk walaupun skalanya tidak besar. Nah, jika mengalami masalah ini, cobalah untuk memasang silica gel dalam kamera. Silica gel, seperti ini banyak ditemui pada kemasan kapsul obat, dus sepatu ataupun produk elektronik dengan ciri khasnya yang berupa peringatan “do not eat”. Jika bisa membeli, belilah silica gel yang baru, lalu pasanglah didalam camera dengan bantuan double tape.
Silica gel tidak boleh lama-lama terekspos ke udara bebas, karena kemampuannya menyerap uap air akan berkurang. Tapi perlu di ingat, pada sebagian casing produk waterproof camera disana tertulis “do not open”. Untuk camera jenis ini kita tidak disarankan untuk membukanya karena bisa merusak garansi, kecuali jika memang sudah mengalami pengembunan dan kita bermaksud untuk memasukkan silica gel ke dalamnya.
Demikian tips mengatasi kamera berembun yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat!
Jenis-Jenis Lensa pada CCTv
1. Focal Length (Ind. jarak titik fokus)
Jika
dalam spesifikasi camera dinyatakan sekian milimeter (mm), maka yang
dimaksud adalah panjang fokus lensanya dengan simbol f (huruf kecil).
Jadi, satuan milimeter (mm) ini adalah satuan yang dimiliki lensa, bukan
camera. Nilai mm ini berhubungan langsung dengan lebar sudut pandang
yang bisa dicakup. Lensa dengan milimeter kecil dapat memberikan sudut
pandang lebar, namun objek yang terlihat akan kecil (seolah-olah jauh).
Umpamanya, orang jadi terlihat pendek, mesin pabrik jadi tampak jauh,
mobil-mobil dan bangunan terlihat kecil dan sebagainya. Sebaliknya,
lensa ber-milimeter besar akan memberikan gambar yang tampak dekat
(jelas), tetapi cakupan sudut kiri dan kanannya menjadi sempit.
Akibatnya, objek akan tampak lebih dekat.
Kebanyakan camera CCTV
memakai lensa standar dengan f=3.6mm, 3.8 atau 4.0mm. Selain itu ada
juga lensa dengan f=6mm, f=8mm, f=12mm dan seterusnya hingga lensa Zoom
(60mm, 80mm dan seterusnya).
Kaidah umum yang berlaku adalah: makin besar mm lensa, sudut pandangnya makin sempit dan objek terlihat makin dekat.
2. Fixed Lens
Fixed
artinya lensa dengan ukuran milimeter yang tetap seperti contoh di atas
(tidak bisa diubah, kecuali dengan cara mengganti). Fix lens bisa
memiliki 2 (dua) pengertian, yaitu:
1. Fixed dalam arti ukuran
mm-nya tetap. Lensa ini disebut juga monofocal. Contohnya: lensa 3.6mm,
6mm, 8mm, 12mm dan seterusnya seperti di atas.
2. Fixed dalam arti nilai iris-nya tetap, bukan auto iris.
3. Varifocal Lens
Varifocal
merupakan kependekan dari variable focal. Lensa varifocal artinya
milimeter lensa tersebut bisa diatur dalam batas minimum dan
maksimumnya. Umpamanya varifocal 6mm – 12mm, maka itu artinya lensa
tersebut bisa menjelajah fokus mulai dari 6mm hingga 12mm. Sebagaimana
kaidah di atas, maka apabila objek terlihat kurang dekat (baca: kurang
jelas), maka lensa tersebut bisa diputar tangan ke arah lebih besar,
sehingga objek seolah-olah mendekat. Demikian pula sebaliknya, jika
sudut pandang kurang lebar, maka lensa diatur ke arah yang kecil.
Aplikasi lensa varifocal ini misalnya pada camera di atas pintu garasi
yang mengarah ke pintu pagar untuk mengamati tamu. Jika tamu terlihat
“kurang dekat” (sosoknya tidak jelas), maka lensa bisa diputar ke nilai
mm yang lebih besar. Pengaturan ini hanya dilakukan satu kali saja.
Artinya setelah cocok dengan keinginan user, selanjutnya lensa tidak
diatur lagi, karena repot jika harus naik-turun ke camera.
4. Zoom Lens
Oleh
karena batas jangkauannya masih termasuk kecil, maka lensa varifocal
tidak digolongkan ke dalam zoom lens. Lensa zoom biasanya memiliki batas
yang lebih besar lagi, misalnya 6mm – 60mm dan tidak diputar dengan
tangan, melainkan oleh motor elektrik di bagian dalamnya. Lensa ini
digerakkan melalui controller yang bisa berbentuk keyboard atau lainnya.
Oleh sebab itu lensa jenis ini dinamakan pula motorized zoom. Jika
pada spesifikasi dinyatakan 10x Zoom, maka yang dimaksud adalah batas
bawah dan batas atas. Jadi, lensa zoom 6mm – 60mm dikatakan memiliki
Zoom 10x, demikina pula dengan lensa 8mm – 64mm dikatakan 8x dan
seterusnya. Secara umum, istilah zoom memngandung dua pengertian, yaitu:
1.
Zoom Optical, yaitu zoom yang diperoleh dari gerakan lensa. Ini seperti
halnya kita memutar sebuah teropong atau binokular untuk memperoleh
objek yang jelas (dekat).
2. Zoom Digital, yaitu perbesaran gambar
yang dilakukan oleh sirkuit elektronik di dalam camera. Ini seperti
halnya kita memperbesar sebuah perangko di atas mesin foto kopi.
Kombinasi
kedua jenis zoom di atas menghasilkan angka-angka zoom yang
"fantastis", misalnya zoom sampai dengan 220x. Padahal yang dimaksud
adalah 22x Zoom Optical yang diperbesar 10x lagi secara elektronik oleh
Digital Zoom.
5. Board Lens
Salah satu lensa fixed
yang banyak dipakai pada camera ukuran kecil (miniature) dan camera dome
adalah board lens. Camera yang memakai lensa ini dinamakan juga dengan
board camera. Ini merupakan bagian dalam dari dome camera dan miniature
camera. Lensa ini termasuk ke dalam lensa fixed (monofocal) dengan
ukuran mulai dari 2.8mm hingga 12 mm.
6. Pinhole Lens
Ada
lagi bentuk lensa fixed yang ujungnya sebesar lubang jarum dan biasa
dipakai juga pada board camera. Lensa ini dinamakan pinhole lens dan
memiliki ukuran mm yang umumnya sama dengan lensa fixed.
7. Iris
Iris
adalah kemampuan lensa dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan
cahaya di sekitarnya. Contoh paling bagus untuk menjelaskan iris adalah:
saat kita sedang berada dalam ruangan pada malam hari, lalu tiba-tiba
lampu ruangan mati. Maka, seketika itu ruangan akan menjadi gelap total,
sehingga mata tidak bisa melihat sama sekali. Tetapi lama kelamaan,
mata kita akan menyesuaikan diri dan mulailah terlihat benda-benda di
sekitar kita satu per satu (meja, kursi, dan lainnya) sampai mata kita
membuka penuh iris-nya. Demikian pula pada saat lampu kembali terang,
mata kita akan silau sejenak, sebelum nantinya menyesuaikan diri dengan
kondisi terang. Inilah yang disebut dengan daya akomodasi mata, yang
dalam lensa disebut sebagai automatic iris (auto iris lens).
Kirimkan pertanyaan anda ke alamat email dhianelektro67@gmail.com atau kunjungi http://dhianelektro.blogspot.co.id
Semoga kami dapat menjawab pertanyaan anda.
Hubungi Kami :
Hubungi Kami :
telephone: 021-6300-508
-phone: 0822-1320-9289
-phone: 0822-9732-4004
-phone: 0878-8672-8055
-phone: 0822-1320-9289
-phone: 0822-9732-4004
-phone: 0878-8672-8055
trims*
Check Page Rank of your Web site pages instantly: |
This page rank checking tool is powered by PRChecker.info service |